Sabtu, 12 Desember 2009

Kesalahan Terendah/Tertinggi

Dalam dunia ini hidup manusia terbagi atas dua tingkat yaitu tingkat adikodrati (tingkat atas) dan tingkat kodrati (tingkat bawah). Tingkat kodrati (bawah) hanya dapat dipahami dengan menggunakan akal. Hidup kodrati ini kurang sempurna dan ia bisa menjadi sempurna kalau disempurnakan oleh hidup rahmat (adikodrati). "Tabiat kodrati bukan ditiadakan, melainkan disempurnakan oleh rahmat," demikian kata Thomas Aquinas.

Thomas sendiri mengajarkan Allah sebagai "ada yang tak terbatas" (ipsum esse subsistens). Allah adalah "dzat yang tertinggi", yang mempunyai keadaan yang paling tinggi. Allah adalah penggerak yang tidak bergerak.

Mengenai manusia, Thomas mengajarkan bahwa pada mulanya manusia mempunyai hidup kodrati yang sempurna dan diberi rahmat Allah. Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, rahmat Allah (rahmat adikodrati) itu hilang dan tabiat kodrati manusia menjadi kurang sempurna. Manusia tidak dapat lagi memenuhi hukum kasih tanpa bantuan rahmat adikodrati. Rahmat adikodrati itu ditawarkan kepada manusia lewat gereja. Dengan bantuan rahmat adikodrati itu manusia dikuatkan untuk mengerjakan keselamatannya dan memungkinkan manusia dimenangkan oleh Kristus.

Kesalahan yang dibuat manusia pertama membuat manusia hidup dalam segala ketidaksempurnaan. Dimana manusia akan selalu membuat kesalahan dan kekeliruan dalam kehidupannya. Namun dalam kehidupan manusia terdapat norma-norma atau aturan-aturan yang berlaku yang harus ditaati atau dipatuhi. Namun sekali lagi manusia akan selalu dan selalu membuat kesalahan atau manusia akan kembali jatuh dalam dosa.

Kesalahan sendiri dapat dimengerti sebagai sesuatu hal yang tidak benar.
Kesalahan dapat terbagi menjadi dua yaitu kesalahan terendah dan kesalahan tertinggi.

Kesalahan terendah/tertinggi dalam segi moral agama dapat dilihat dari seberapa jauhnya manusia tersebut melanggar norma agama, sedangkan dari segi duniawi kesalahan terendah/tertinggi dapat dilihat dari sejauhmana manusia itu dianggap membuat kesalahan dalam hal melanggar norma-norma atau aturan-aturan yang berlaku dan telah disepakati dalam kehidupan manusia itu sendiri.

Oleh karena itu, agar manusia tidak selalu jatuh dalam dosa dan kesalahan yang terus-menerus dalam kehidupannya, hendaknya manusia selalu mendekatkan dirinya dengan pencipta-Nya karena sesungguhnya hanya Dia-lah "dzat yang tertinggi", yang mempunyai keadaan yang paling tinggi, seperti yang diungkapkan oleh Thomas Aquinas.


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Thomas_Aquinas

2 komentar:

  1. Ikhtiar anda bisa menjadi kerangka filsafat, sedangkan substansinya itu memerlukan taraf. Maka renungkanlah.

    BalasHapus
  2. Selamat berfilsafat suadaraku, inilah filsafat kadang harus banyak ruang dan waktu yang harus kita korbankan demi kehidupan yang lebih berarti, selamat berjuang semoga ada berkah di dalamnya, Amiin.

    BalasHapus